Beranda

Sunday, 17 February 2013

PENGALAMAN DI BROMO YANG TAK TERLUPAKAN



Aku beserta 8 orang teman sekampus melakukan perjalanan menuju kawasan Gunung Bromo di Jawa Timur. Dan dari semuanya itu cuma aku yang pernah ke Bromo sebanyak 3 kali dan ini adalah perjalananku ke Bromo yang ke-4. Perjalananku yang pertama, kedua, dan ketiga ke Bromo tidak terlalu membekas di hati dan bagiku biasa-biasa saja. Namun, perjalanan kali ini menurutku yang paling spesial karena adanya kejadian tak terduga dan tak terlupakan yang kami alami bersama. Berikut merupakan beberapa momen yang kami alami di kawasan Bromo.

Hujan yang cukup deras
Pada tanggal 1 Februari pukul 21.40 kami berangkat dari Yogyakarta menuju Bromo. Secara umum rute perjalanan yang kami tempuh sebagai berikut : Yogyakarta-Surabaya-Malang-Pasar Tumpang-Desa Ngadas-Jemplang-Bromo. Pada pukul 12.00 kami tiba di Jemplang. Dari Jemplang menuju Bromo kami memilih jalan kaki agar dapat menikmati sepuasnya pemandangan berupa bukit teletubis, padang rumput savana, padang pasir, dll.


Gambar 1: Perjalanan melewati bukit teletubis dan padang rumput yang luas

Cuaca saat itu sedang mendung ditambah kabut yang menyelimuti perjalanan kami, sehingga suasananya seperti di sore hari. Setelah berjalan beberapa kilometer tiba-tiba hujan yang cukup deras mengguyur kami, tapi alhamdulillah ada jas hujan dan semua kami memakainya agar barang bawaan tidak basah. Satupun teman-temanku tidak ada yang mengeluhkan perjalanan ini terutama yang cewek-cewek. Aku salut sama mereka. Mereka lebih banyak diam bersabar dan tetap melanjutkan perjalanan. Mungkin masing-masing dari mereka berfikir bahwa karena kita sudah berada di tengah perjalanan, dan jika kembali toh juga pasti akan menempuh perjalanan yang sangat jauh. Jadi tidak ada pilihan lain selain tetap semangat dalam melangkahkan kaki ini walaupun dalam kondisi hujan. Pada akhirnya, kami tiba di kawasan padang pasir dan istirahat sebentar untuk mengumpulkan energi.

Makan di padang pasir
Ketika berada di padang pasir, hujan yang mengguyur kami makin lama makin mulai reda. Sekitar pukul 15.30 kami merasa lapar karena semenjak dari Jemplang perut kami belum diisi. Akhirnya Nasi bungkus yang dibeli di Pasar Tumpang dikeluarkan semua dimakan bareng. Ini dia fotonya, wakakaka…... Menurutku ini adalah momen yang paling berkesan sepanjang kami melakukan perjalanan. Bagiku ini adalah saat dimana kebersamaan itu begitu terasa. Tidak ada satu pun kekecewaan, malahan semua tersenyum dan saling mentertawakan satu sama lain karena wajah semuanya tiba-tiba terlihat lucu di suasana seperti ini. Aku pun merasa lebih dekat dengan teman-teman semuanya. Tidak pernah sebelumnya aku alami saat-saat bersama seperti ini. Trims ya Rabb atas suasana ini…

 Gambar 3 : Suasana makan bareng di padang pasir yang tak terlupakan

Dikejar anjing (kejadian tak terduga)
Setelah makan bareng, kemudian kami melanjutkan perjalanan melewati daratan berpasir yang berbukit-bukit. Kami beruntung pasirnya menjadi basah setelah diguyur hujan, sehingga saat melewati jalan yang berbukit pasirnya tidak mudah longsor.

Setelah melewati jalan yang berbukit-bukit tiba-tiba terdapat 4 ekor anjing dari jarak yang cukup jauh berlari sambil menggonggong kearah kami. Awalnya kami tidak merasa takut, namun salah satu dari kami mengatakan bahwa anjing itu adalah anjing gurun pasir yang mirip serigala dan yang sewaktu-waktu jika lapar akan memburu daging manusia. Mendengar penuturan tersebut, sebagian dari kami merasa takut dan memilih jalan lain. Ketika menempuh jalan yang lain, eh..ternyata anjingnya masih mengikuti kami. Aku berpikiran bahwa jangan-jangan memang betul itu adalah anjing gurun seperti yang dikatakan temanku tadi. Tapi aku langsung membuang jauh-jauh pikiran itu dan tidak terlalu memperdulikannya dan terus berjalan menjauhi sekelompok dogy tersebut sampai akhirnya mereka tidak lagi mengikuti kami. Alhamdulillah….. Selanjutnya kami berhenti beberapa menit dan mendirikan shalat karena sepanjang perjalanan jemplang-bromo kami belum sholat Dhuhur dan Ashar.

Selesai shalat, kami lanjutkan perjalanan menuju Gunung Bromo dan mendirikan tenda disana.

Menikmati suasana Sunrise
Satu hal yang juga mengesankan ketika seseorang berada di gunung adalah momen sunrise. Di perjalananku sebelumnya ke Bromo, aku tidak sempat melihat sunrise. Namun kali ini tidak boleh sampai ketinggalan. Agar tidak melewatkan momen tersebut, sampai-sampai aku dan teman-teman rela bangun pada pukul 02.00. Walaupun pada jam tersebut suhunya sangat dingin dan keadaan masih gelap, kawasan Bromo sudah terlihat ramai oleh orang-orang yang sedang melakukan perjalanan menuju puncak gunung Bromo untuk melihat sunrise.

Foto bersama


Demikian saat-saat tak terlupakan yang bisa aku ceritakan saat melakukan perjalanan menuju kawasan Bromo. Semoga bermanfaat dan bisa memberikan motivasi dalam mewujudkan mimpi kita ke tempat-tempat yang diinginkan. :D

1 comment:

  1. Sedang mencari paket wisata gunung bromo. kami menyediakan paket wisata bromo gratis dokumentasi drone

    ReplyDelete